Dukungan Australia dalam Kemerdekaan Indonesia

Hai teman-teman!

Pada tahu nggak, negara apa yang terkenal akan Opera House-nya dan memiliki ibukota bernama Canberra? Yup! Bener banget, Australia. Negara yang dijuluki sebagai negeri kangguru ini merupakan salah satu negara tetangga kita karena letaknya yang berada di sebelah selatan Indonesia. Bukan cuma dekat secara geografis, ternyata sejak dulu Australia juga memiliki peran dalam kemerdekaan Indonesia. Mau tahu bagaimana respon Australia dalam membantu dan mendukung Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan? Yuk kita simak bareng-bareng!

Awalnya, hubungan Indonesia dan Australia mulai terjalin sejak masa invasi pendudukan Jepang. Belanda yang mengalami kekalahan, melarikan diri ke Australia. Belanda juga membawa banyak rakyat Indonesia yang bekerja untuk administrasi Belanda, dan banyak diantaranya adalah pelaut. Para pelaut Indonesia pun berhubungan dengan para pelaut Australia yang bernama Australian Seamen's Union in Sydney. Asosiasi ini terkejut melihat diskriminasi yang dilakukan Belanda terhadap pelaut Indonesia. Sekitar 2000 pelaut pun mengadakan unjuk rasa di Sydney. Belanda pun menganggap para pelaut ini merupakan pengkhianat dan sempat dikirim ke penjara meskipun pada akhirnya mereka dibebaskan. Ketika Jepang mulai melemah dan meninggalkan Indonesia, Belanda mengambil kesempatan ini untuk kembali ke Indonesia. Kapal-kapal Belanda di pelabuhan Sydney dan Melbourne dimuat berbagai amunisi dan senjata untuk menyerang Indonesia. Salah satu buruh melapor ke Queensland Trades hingga sampai ke Waterside Workers Federation (WWF). WWF pun merasa simpati terhadap Indonesia dan melakukan bongkar muat nasional sehingga menggagalkan usaha Belanda untuk menggempur Indonesia. Central Komite Indonesia Merdeka (CENKIM), organisasi yang didirikan para tokoh yang dibuang Belanda ke Digul pun mengambil kesempatan ini untuk turun ke jalan melakukan unjuk rasa sambil berteriak "Long live The Republic of Indonesia".

Peristiwa lain yang menunjukkan rasa peduli Australia terhadap Indonesia adalah peristiwa Black Armada. Seorang buruh Indonesia di kapal Belanda bernama Tukliwon mendengar kabar proklamasi dan menyampaikan hal tersebut kepada rekan-rekannya sesama buruh di pelabuhan. Beberapa hari kemudian, Tukliwon dan buruh lainnya diminta Belanda untuk berlayar menuju Jawa. Namun, mereka menolak perintah Belanda demi kemerdekaan Indonesia. Aksi ini mendatangkan dukungan dari serikat pekerja pelabuhan Australia yang langsung memerintahkan untuk mengembargo seluruh kapal Belanda yang ternyata berisi amunisi untuk menyerang pemerintah Indonesia. Pada 24 September 1945, terjadilah boikot besar-besaran terhadap kapal Belanda hingga lebih dari 400 kapal Belanda tidak dapat melanjutkan perjalanannya. Aksi ini mencapai puncaknya pada 28 September 1945, saat terjadi aksi unjuk rasa di depan kantor kapal Belanda dengan slogan "hands-off Indonesia".
Oktober 1945, Australia memfasilitasi 1400 tawanan perang Belanda asal Indonesia untuk kembali ke Indonesia menggunakan kapal kargo Australia.

Dukungan Australia yang lainnya adalah saat Belanda melanggar perjanjian Linggarjati dan melakukan Agresi Militer I. Molly Bondan, yang merupakan warga Australia, istri seorang anggota CENKIM bernama M. Bondan, mendengar kabar itu dan memberitakannya kepada pers Australia. Berita itu tersebar sehingga Australia bersama dengan India pada 31 Juli 1947, membawa kasus ini ke Dewan Keamanan PBB. Tidak sampai situ saja, Australia juga menjadi wakil Indonesia dalam Komisi Tiga Negara untuk menengahi proses gencatan senjata antara Indonesia dengan Belanda pada 25 Agustus 1947.

Jadi, bisa kita simpulkan kalau Australia mendukung dan mendorong Indonesia untuk mendapatkan pengakuan internasional bahwa kita adalah negara yang merdeka dan berdaulat. Tentunya, dukungan dan dorongan ini merupakan hal yang sangat berarti bagi Indonesia. Nah, karena itu, hubungan baik yang sudah ada antara Indonesia dan Australia harus tetap dipelihara dan dijaga.

Sekian dulu ya pembahasan mengenai respon Australia terhadap kemerdekaan Indonesia. Terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca dan semoga bermanfaat ya, teman-teman.
Ciao!